Nama Deddy Sugarda mendadak menjadi sering kita temui di korang-koran dan media elektronik serta internet. Pria ini menjadi topik pembicaraan setelah membacok seorang jaksa selepas mengikuti sidang di mana ia menjadi terdakwa kasus penyuapan oleh seorang pengusaha di Pengadilan Tipikor, Bandung.
Dahi Jaksa Sistoyo bersimbah darah setelah sebuah golok yang diayunkan Deddy mendarat tepat di kepalanya. "Pengkhianat kamu!" teriak Deddy yang waktu itu mengenakan pakaian safari berwarna abu-abu sambil membacok kepala Jaksa yang dianggapnya berbuat nista itu.
Petugas pengaman langsung sigap bertindak dan mengamankan Deddy yang kesal terhadap ulah Sistoyo yang melukai hati rakyat. Sistoyo pun langsung dilarikan ke RS Halmahera, Bandung, dengan luka yang menganga di kepalanya.
Motif Deddy diduga adalah soal tingkah Jaksa Sistoyo yang mau menerima suap kasus yang sedang ia tangani terkait kasus Edward M. bunyamin yang diduga melakukan penggelapan dan penipuan. Jaksa Sistoyo disuap sebesar Rp 150 juta untuk meringankan tuntutan terhadap Edward.
Setelah peristiwa pembacokan itu, banyak yang menilai aksi Deddy sebagai sebuah shock therapy bagi para koruptor yang menggerogoti uang rakyat. Pengamat politik dan wartawan senior Budiarto Shambazy menulis di dinding Facebook-nya, Dr tmn: DUKUNG & BERI SOLIDARITAS PADA DEDI SUGARDA, AKTIVIS GERAKAN BACOK NASIONAL (GABAN) SEBAGAI PAHLAWAN ANTI KORUPSI KARENA BERHASIL BACOK JAKSA PENERIMA SUAP.
Hal ini membuktikan bahwa Deddy mendapatkan simpati dari orang-orang yang sudah kesal dan marah terhadap tindakan koruptor. Gerakan Bacok Nasional (Gaban), nama yang sangar namun sepertinya manjur untuk menghadapi para koruptor yang seakan sudah terlalu bebal dan tak punya nurani. Mau ikut serta?
Omong-omong, kalau senjatanya golok kenapa namanya "bacok" ya? He..he..he
sumber
osserem 02 Mar, 2012
0 comments:
Post a Comment