Pages

Saturday, December 24, 2011

Primata Langka Tarsius Stres Hadapi Wisatawan ‎

TURIS dan wisatawan di Filipina ternyata menyebabkan risiko kelangkaan primata di negara ini, menurut konservasionis seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (13/12/2011).

Primata yang disebut adalah hewan malam tarsius Filipina, yang merupakan daya tarik unik para wisatawan. turis-turis ini berusaha sedekat mungkin dengan hewan kecil ini untuk mengabadikannya di kamera.

Namun tarsius adalah hewan pemalu. primata terkecil di dunia ini sangat sensitif terhadap sinar matahari, suara dan kontak manusia.

Kontak dengan manusia dapat menyebabkan stress dan depresi tinggi terhadap hewan ini dan memicu mereka untuk menabrakkan kepala mereka ke pohon berulang kali dan seringnya hingga hewan ini mati.

"Turis-turis ini mendekati tarsius di kala siang, saat waktu tidur mereka dan membuat suara-suara berisik, serta memotret mereka dengan menggunakan flash kamera. Tarsius ini menjadi stress dan memicu mereka untuk bunuh diri," tutur Konservasionis Filipina, Carlito Pizarras.

Tarsius dapat ditemukan di Filipina, Brunei, Indonesia dan Malaysia, namun populasi hewan ini di negara-negara tersebut semakin menurun, karena perburuan dan perusakan habitat alami mereka.

Pemerintah Filipina menyatakan bahwa Tarsius adalah spesies spesial yang dilindungi pada tahun 1997 namun kini hewan ini hanya tersisa jumlahnya ratusan saja di alam liar.

Kebanyakan dari primata ini hidup di Hutan Suaka Tarsius Filipina di Pulau Bohol yang memiliki luas 163 hektare dan merupakan destinasi wisata terpopuler Filipina.

Joannie Mary Cabillo, Manajer Program Hutan Suaka Tarsius ini menyatakan, Tarsius merupakan 'bintang' di Filipina namun hal tersebut malah membuat hewan ini menderita.

"Pemerintah memang berusaha melindungi tapi itu belum cukup. Kita sudah punya hukum untuk melindungi hewan ini namun sayangnya tidak ada sanksi yang diberikan," lanjut Joannie.

Theresa Mundita Lim, Direktur biro Alam dan area yang dilindungi Departemen lingkungan dan sumber daya alam Filipina menyatakan, wisata Tarsius ini merupakan dilema, dan banyak yang harus dilakukan untuk melindungi hewan lucu ini.

"Kita masih bisa melakukan banyak hal untuk mengatasi hal ini, dengan pendidikan dan pengawasan yang lebih ketat. "Harus ada pemonitoran yang lebih ketat terhadap Tarsius ini, terutama pada turis,"

0 comments: