Seperti dikutip Ib tmes, para ilmuwan telah menjelajah dan mengambil sampel 'Lembah Naga' di bagian barat daya Samudera Hindia, disaba mereka menemukan kepiting Yeti, Ketimun Laut, dan Siput laut yang hidup di sekitar corong uap gunung api bawah laut.
Menurut Dr. Jon Copley, ahli biologi kelautan di University of Southampton, yang menjadi pemimpin eskpedisi tersebut, hewan-hewan di daerah ini cukup unik.
"Kami menemukan jenis baru Kepiting Yeti. Kepiting Yeti ini berbeda dengan jenis lainnya di mana hanya ada dua di dunia," ujar Copley.
Selain itu, tim ini juga menemukan Ketimun Laut dan beberapa jenis baru siput laut lainnya.
Corong laut gunung api bawah laut ini kaya mineral, karena suhu di wilayah ini tergolong panas, maka hewan-hewan di sekitarnya cukup tahan panas.
Ekspedisi ini bermulai dari Cape Town, Afrika Selatan, sejak 7 November dan kembali pada 21 Desember. Tim meneliti 'Lembah Naga' selama tiga hari dan berhasil mengambil ratusan sampel 17 makhluk berbeda.
"Sama seperti pada abad ke-19, saat para ilmuwan ke pualu Galapagos. Di sana ilmuwan menemukan banyak hewan jenis baru. Seperti itulah hal yang kami alami di lokasi penelitian," pungkas Copley.
Menurut Dr. Jon Copley, ahli biologi kelautan di University of Southampton, yang menjadi pemimpin eskpedisi tersebut, hewan-hewan di daerah ini cukup unik.
"Kami menemukan jenis baru Kepiting Yeti. Kepiting Yeti ini berbeda dengan jenis lainnya di mana hanya ada dua di dunia," ujar Copley.
Selain itu, tim ini juga menemukan Ketimun Laut dan beberapa jenis baru siput laut lainnya.
Corong laut gunung api bawah laut ini kaya mineral, karena suhu di wilayah ini tergolong panas, maka hewan-hewan di sekitarnya cukup tahan panas.
Ekspedisi ini bermulai dari Cape Town, Afrika Selatan, sejak 7 November dan kembali pada 21 Desember. Tim meneliti 'Lembah Naga' selama tiga hari dan berhasil mengambil ratusan sampel 17 makhluk berbeda.
"Sama seperti pada abad ke-19, saat para ilmuwan ke pualu Galapagos. Di sana ilmuwan menemukan banyak hewan jenis baru. Seperti itulah hal yang kami alami di lokasi penelitian," pungkas Copley.
0 comments:
Post a Comment